Rabu, Maret 31, 2010

Sungai Bawah Laut di meksiko "Cenote Angelita"

Foto dan Gambar Sungai Bawah Laut di meksiko, Keren, menakjubkan, mengagumkan mungkin itu kata-kata gak cukup untuk menggambarkan fenomena alam ini, inilah kekuasaan maha pencipta, Dimana terkadang yang tak mungkin bisa aja jadi mungkin, Misteri 'Sungai' di Dalam Laut Meksiko ini membuat penasaran orang orang termasuk saya sendiri, karena saya pikir hanya SpongeBob dan kawan-kawannya yang tinggal dalam lautan dengan di kota Bikini Bottom -nya :) xixixi..
sungai di bawah laut

Sungai di dalam laut Secara ilmiah itu tidak mungkin terjadi. Seorang penyelam, Anatoly Beloshchin, mengambil gambar 'sungai di dalam laut' dari kedalaman 60 meter perairan Cenote Angelita, Mexico.di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter.

Beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu.Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan.
sungai bawah laut meksiko sungai bawah laut meksiko

Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran. Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang.

Namun sayang menurut berita di vivanews mengatakan 'Sungai' Bawah Laut Mexico membahayakan biota laut tapi untungnya tidak membayakan manusia berikut beritanya:

Fenomena 'sungai' di dalam laut Mexico dikhawatirkan bisa membahayakan biota laut. Meski masih dalam penelitian, gas hidrogen sulfida (H2S) di 'sungai jadi-jadian' itu tidak membahayakan manusia.

"H2S itu bersifat asam, apabila bercampur dengan air laut atau garam yang terkandung dalam air laut, maka gas itu bisa berbahaya bagi biota laut, namun tidak berbahya bagi manusia," kata Menristek Suharna Surapranata kepada VIVAnews.

Hal itu disampaikan Suharna Surapranata dalam pembukaan di The 4th GEOSS Asia – Pacific Symposium, Denpasar, Bali, Rabu 10 Maret 2010,

Kendati demikian, Suharna mengakui fenomena alam itu merupakan bagian dari vulkanologi atau studi tentang gunung berapi, lava, magma dan fenomena geologi yang berhubungan.

"Di Indonesia memang belum pernah terjadi, namun sangat mungkin fenomena itu terjadi karena hal itu merupakan fenomena alam, dan sejauh ini penelitian tentang sungai bawah laut belum selesai, dan masih melakukan pemetaan tematik," jelasnya.

Seperti diketahui, 'sungai' bawah laut yang terjadi di perairan perairan Cenote Angelita, Mexico, pada kedalaman 60 meter itu bukanlah sungai sebenarnya.

Warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar.

Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.

Suasana dalam laut itu mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Ada pohon lengkap dengan dedaunan jatuh berguguran.

sumber:vivanews.

Video Sungai Bawah Laut Meksiko.

Hujan Helium di Jupiter

NEW YORK--MI: Sebuah penelitian meyakini bahwa di planet Jupiter terjadi hujan helium. Hal tersebut, yang menurut para peneliti, diharapkan dapat menjelaskan keanehan planet tersebut yakni sangat sedikitnya kandungan neon di atmosfernya.

Neon adalah kandungan gas yang langka di lapisan atas atmosfer Jupiter. Neon mungkin saja menyusup ke luar atmosfer dan bergabung dengan helium sehinga terkondensasi. Ini yang akhirnya berubah menjadi hujan di tingkat atmosfer yang lebih rendah.

"Awalnya, helium berkondensasi sehingga menjadi uap air di lapisan atas Jupiter. Namun sama seperti awan, begitu uap air semakin banyak, helium akan ikut jatuh sebagai hujan," ungkap salah satu peneliti masalah tersebut, Hugh Wilson.

Menurutnya, neon dapat dengan mudah bercampur dengan helium, larut dalam air, dan bersama-sama jatuh ke permukaan planet Jupiter sebagai hujan. Meskipun demikian, Wilson dan rekannya Burkhard Militzer tetap belum menemukan jawaban akan hilangnya neon di Jupiter.

Pasalnya, konsep hujan di bumi tidak bisa serta merta diterapkan dengan proses hujan helium di Jupiter. Mereka masih akan melakukan penelitian lanjutan menggunakan teknologi simulasi komputer untuk memprediksi hubungan antara hilangnya kandungan neon di Jupiter dan adanya hujan helium tersebut. (Mar/SPACE/OL-04)

Mars Terangi Malam Jumat Ini

NEW YORK--MI: Pada Kamis malam atau malam Jumat, 25 Maret, banyak orang mungkin melihat ke langit dan bertanya, "Apakah itu bintang terang di sebelah bulan?"

Jawaban untuk itu adalah Mars. Tapi jawaban ini berubah setiap malam saat bulan terus bergerak sepanjang Ekliptika, yakni lintasan matahari dan planet-planet di langit.

Jika Anda mengajukan pertanyaan lagi pada Senin malam, 29 Maret, jawabannya adalah planet bercincin Saturnus. Konjungsi seperti bulan dan planet-planet tersebut adalah pengingat rutin tentang bagaimana pergerakan cepat bulan di langit.

Itu akan menjadi kesempatan terakhir untuk kita mendapatkan tampilan yang baik di Mars. Ini akan terjadi lagi sampai Mars mendekati Bumi lagi pada 2012.

Langit malam pada musim semi menyajikan kontras yang mencolok antara sebagian daerah barat yang penuh dengan bintang-bintang dan konstelasi musim dingin serta sebagian daerah timur dengan Regulus satu-satunya bintang terang. Mars berada di dalam kemegahan soliter Cancer, salah satu dari rasi bintang paling tidak signifikan, tepat di atas Bima Sakt

Bulan Punya Tiga Jenis Air

NEW YORK--MI: Sejak penemuan kejutan tahun terakhir tentang sejumlah jejak air di Bulan, para ilmuwan telah mendefinisikan ulang konsep mereka tentang tetangga Bumi yang berbatu itu. Sekarang peneliti mengatakan air di bulan mempunyai tiga jenis yang berbeda.

Beberapa tahun terakhir, Bulan dianggap 'tulang kering'. Tapi pengukuran pada tahun terakhir dari instrumen Mini-SAR dan Moon Mineralogy Mapper (M3 atau M-cubed) di Chandrayaan-1 milik India yang menyelidiki Bulan dan dari misi LCROSS NASA baru-baru ini telah membuktikan bahwa keyakinan itu salah.

Mini-SAR menemukan 40 kawah, masing-masing berisi air beku minimal berkedalaman 6,6 feet (2 meter). Sekitar 600 juta ton es berada di dalamnya. LCROSS terbang ke bulan pada 9 Oktober 2009 dan menemukan bukti adanya air di kawah yang lain.

"Sejauh ini kami telah menemukan tiga jenis air di Bulan," kata Paul Spudis dari Lunar and Planetary Institute di Houston, Texas. Pertama, LCROSS menemukan air dalam keadaan beku dalam kawah gelap di kutub selatan bulan. Sejak saat itu, tim sains telah sepenuhnya menggali data yang dikumpulkan dari tempat tubrukan di Bulan yangh disengaja. Roket pendorong Atlas V Centaur dan satelit LCROSS (Lunar Crater Observation and Sensing Satellite) sengaja ditabrakkan ke Cabeus, kawah di kutub selatan bulan pada Oktober 2009.

Lantas, "Setidaknya, ada dua lapisan yang berbeda pada tanah kawah yang mengandung air. Mereka mewakili dua waktu yang berbeda," kata Anthony Colaprete, LCROSS penyelidik utama. "Lapisan pertama disemburkan pada 2 detik pertama dari kawah setelah tumbukan. Lapisan ini mengandung air dan hidroksil terikat di mineral. Bahkan, potongan-potongan kecil es murni bercampur di dalamnya. Lapisan ini tipis dan relatif 'segar, mungkin baru-baru ini telah diisi ulang. "

Jenis ini menyerupai air bulan yang ditemukan M3 tahun lalu dalam jumlah yang sedikit namun meluas, terikat pada batu dan debu beberapa milimeter di bagian paling atas tanah di Bulan. Tapi lapisan kedua berbeda.

"Lapisan kedua mengandung lebih banyak air es plus senyawa lain kami belum pernah ditemui," katanya. "Sejauh ini dari analisa terdapat sulfur dioksida (SO2), metanol (CH3OH), dan molekul organik diacetylene (H2C4). Lapisan ini tampaknya meluas ke bawah sekurang-kurangnya 0,5 meter dan mungkin lebih tua dari es yang kami temukan di permukaan."

Para peneliti belum tahu mengapa beberapa kawah murni mengandung banyak es sementara yang lain didominasi oleh campuran es-tanah. Ini mungkin merupakan tanda bahwa air bulan berasal lebih dari satu sumber. (SPACE/OL-04)

Sent from my BlackBerry® powered by

Sabtu, Maret 27, 2010

UN t'lah berlalu

Soal UN Fisika 2010 mirip dengan 2009 , cuma paket A dan B ngak sama lagi.

Senin, Maret 08, 2010

3 Kiat Sukses UN 2010

Kiat Sukses UN 2010 :
1. jagalah kesehatan dalam masa UN
2. belajarlah dengan rutin dan teratur serta terarah sesuai kisi-kisi UN 2010
3. berinteraksilah dengan baik pada teman-temannya.